Minggu, 04 Desember 2016


TUGAS PSIKOLOGI UMUM TENTANG OTAK MANUSIA

Disusun Oleh: Kelompok 7
NISYA ASPASIA 121301093
ANNISA AVINDA AHMAD 121301102
ESTHER BR PASARIBU 161301183
DHITA DWI ENDAYU 161301188
AYU PUTRI NURJANAH 161301190
DINDA DIANA YUMNA 161301191
RUTH SB TAMPUBOLON 161301192
SARA TAMARANI MANIK 161301227
               SEMESTER I
     FAKULTAS PSIKOLOGI  
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016



ISI

THE CENTRAL NERVOUS SYSTEM
        Otak manusia dan ras sum sum tulang belakang menuju kedewasaan sejak awal kehidupan. Misalnya, otak memiliki berat 75% dari berat dewasanya pada sekitar usia 2 tahun, 90% pada 5 tahun, dan 95% pada 10 tahun. Otak dapatdibagi menjadi tiga bagian: otak depan (forebrain), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brainstem). Masing-masing bagian memiliki fungsi khusus.

The Forebrain
      Otak depan adalah bagian otak paling atas. Seperti gambar dibawah tunjukkan, otak depan memiliki dua sub divisi utama: telencephalon, yang terdiri dari otak dan sistemlimbik, dan diencephalon, yang  meliputi thalamus dan hipotalamus. Daerah atas dan luar otak berkaitan dengan persepsikita, motorik, belajar, dan aktivitas konseptual. Kawasan yang menuju pusat dan bawah otak berkaitan dalam mengontrol fungsi internal dan otomati stubuh, juga dalam mengirimin formasi ke dan dari telencephalon.
        Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia, termasuk cerebral cortex, lapisan terluarnya. Dia mengontrol motorik yang kompleks dan aktivitas mental. Otak memiliki dua bagian, hemisfer kiri dan hemisfer kanan.
     
Meskipun hemisfer kiri dan kanan sama secara fisik, mereka mengendalikan berbagai proses yang berbeda. Pada satu hal, korteks motor (ditunjukkan dalam gambar) dari masing-masing belahan mengontrol gerakan motorik pada sisi berlawanan dari tubuh. Inilah sebab nya mengapa kerusakan pada korteks motor, contoh, pada sisi kanan otak dapat membuat bagian dari sisi kiri tubuh lumpuh. Kedua hemisfer juga mengontrol aspek yang berbeda dari proses kognitif dan bahasa. Pada kebanyakan orang, hemisfer kiri berisi daerah yang menangani penalaran, lisan dan bahasa tulis, dan keterampilan numerik.hemisfer kanan biasanya hal seperti citra visual, emosi, dan persepsi pola, seperti melodi.
          Gambar ini juga menunjukkan bahwa masing-masing hemisfer dibagi menjadi bagian depan, yang disebut lobus frontal, dan tiga bagian belakang: lobus temporal, oksipital, dan parietal. Lobus frontal berkaitan dalam banyak fungsi, misalnya, daerah belakang lobus frontal mengandung korteks motor, yang mengontrol otot rangka tubuh. Jika seorang pasien yang sedang menjalani operasi otak menerima rangsangan pada korteks motorik, beberapa bagian tubuh akan bergerak. Lobus frontal juga terlibat dalam aktivitas mental yang penting, seperti asosiasi ide, perencanaan, kesadarandiri, dan emosi. Akibatnya, luka pada daerah lobus ini dapat menghasilkan kepribadian dan reaksi emosional. Kerusakan lobus temporal dapat mengganggu pemahaman seseorang berbicara dan kemampuan untuk menentukan arah darimana suara datang. Karena lobus oksipital menaungi daerah visual pada otak, adanya kerusakan dapat menghasilkan kebutaan atau ketidakmampuan untuk mengenali obyek dengan penglihatan. Kemudian, lobus parietal berkaitan dengan sensasi tubuh, seperti rasa sakit, dingin, panas, sentuhan, dan gerakan tubuh.
        Bagian kedua dari telencephalon, yang disebut sistem limbik, terletak di sepanjang tepi terdalam otak besar. Meskipun sistem limbic belum dipahami dengan baik belum, sistem limbic diketahui terdiri dari beberapa struktur yang penting dalam pengekspresian emosi, seperti rasa takut, marah, dan kegembiraan.
        Diencephalon terdiri dari dua struktur, thalamus dan hipotalamus, yang terletak di bawah sistem limbik. Thalamus adalah struktur yang penting dalam arus informasi dalam sistem saraf karena berfungsi sebagai pemancar utama untuk mengarahkan pesan sensorik, seperti rasa sakit atau gambar visual, pada titik yang tepat dalam otak besar, seperti oksipital atau parietal lobe. Thalamus juga  menyampaikan perintah keluar untuk otot rangka dari korteks motorik Dari otak besar.
       Hipotalamus, struktur kecil di bawah thalamus, memainkan peran penting dalam emosi dan motivasi seseorang. Hipotalamus berfungsi dalam mempengaruhi kegiatan makan, minum, dan aktivitas seksual, misalnya. Ketika tubuh kekurangan air atau nutrisi, hipotalamus mendeteksi dan membangkitkan sensasi haus atau kelaparan, dan akan lega ketika kita mengkonsumsi air atau makanan. Fungsi penting lainnya dari hipotalamus adalah untuk mempertahankan homeostasis, keadaan keseimbangan atau fungsi normal antara sistem tubuh kita. Suhu tubuh dan denyut jantung normal manusia yang merupakan karakteristik dari individu yang sehat, adalah contoh dari homeostasis. Ketikat ubuh kita dingin, misalnya, kita menggigil, sehingga menghasilkan panas. Ketika tubuh sangat hangat, tubuh akan berkeringat, sehingga mendinginkan tubuh. Hipotalamuslah yan gmengontrol penyesuaian ini.

The Cerebellum
       Cerebellum (otak kecil) terletak di bagian belakang otak, dibawah cerebrum (lihat gambar); fungsi utamanya adalah mengkoordinasikan gerakan tubuh kita dan menjaga keseimbangan tubuh. Cerebellum memiliki saraf yang terhubung kebagian korteks motorik di cerebrum dan pada sebagian besar alat panca indera di tubuh. Ketika area cerebrum menginisiasikan gerakan tertentu, maka cerebellum akan membuat gerakan yang tepat dan terkoordinasi dengan baik.
         Cerebellum akan bekerja sesuai dengan tujuan dari pergerakan kita, memastikan bahwa gerakan tersebut sudah sesua arahnya, dan dengan kekuatan atau tenaga yang tepat. Karena tenaga juga terlibat dalam sebuah pergerakan, maka akan ada kecenderungan bagi gerakan kita untuk bergerak bolak-balik secara cepat,  contohnya seperti gemetaran. Maka cerebellum akan mengurangi kecenderungan ini terjadi. Apabila cerebellum mengalami cedera atau kerusakan maka tindakan seseorang akan menjadi tidak terkoordinasi yang disebut dengan ataxia. Pergerakan yang mudah, sepert berjalan atau menyentuh objek akan menjadi sulit dan goyah.

The Brainstem
     
Bagian paling bawah dari otak disebut dengan brainstem (batang otak). Batang otak ini berbentuk seperti sebuah bonggolan di bagian atas spinal cord. Batang otak terdiri dari 4 bagian yakni :otak tengah , pons, sistemretikular, dan medula.
       Otak tengah berada pada bagian atas dari batang otak. Otak tengah ini berhubungan langsung dengan thalamus yang berada di atasnya yang mana menyampaikan pesan ke otak depan. Ia juga menerima informasi dari sistem visual danau ditori khususnya yang berkepentingan dalam hal pergerakan otot. Apabila bagian ini mengalami degenerasi maka akan muncul sebuah gangguan yang disebut dengan penyakit Parkinson. Orang-orang yang menderita penyakit ini akan mengalami tremor motorik, dan leher serta postur tubuhnya kaku sehingga mereka berjalandengan membungkuk.
        Sistem reticular adalah jaringan dari saraf-saraf yang menyebar dari mulai bawah sampai akhir batang otak dan masuk kedalam thalamus. Berperan penting dalam mengontrol tidur, gairah, dan perhatian. Bila seseorang mengalami koma, biasanyasistem inilah yang mengalami cidera. Pons berbentuk tonjolan besar berada di depan batang otak dan terliba tdalam fungsi pergerakan mata, ekspresi wajah, dan mengunyah. Medula merupakan pusat vital yang mengontrol pernafasan, detak jantung, dan diameter pembuluh darah. Apabila medulla ini mengalami kerusakan maka bisa mengancam nyawa seseorang. Polio merupakan penyakit lumpuh yang terkadang merusak pusat control pernafasan ini. Pasien membutuhkan bantuan khusus untuk bernafas.

The Spinal Cord
   
Perpanjangan kebawah tulang belakang dari batang otak disebut dengan spinal  cordataumedulla spinalis atau disebut juga sum-sum tulang belakang, yakni merupakan jalur utama saraf yang menyampaikan pesan antara otak dan bagian-bagian tubuh. Terdiri dari saraf-saraf yang membawa impuls dari (arah efferent) dan ke- (arah afferent) otak.
      Kerusakan pada sum-sum tulang belakang ini akan berakibat pada kerusakan fungsi motorik ataupun kelumpuhan; durasi ataupun tingkat kerusakannya tergantung pada separah apa ataupun area mana yang rusak. Apabila kerusakan tidak memutuskan jaringan-jaringan saraf .maka kerusakan tidak parah ataupun hanya sementara. Apabila bagian bawah dari jaringan saraf yang rusak, maka area bawah tubuh akan lumpuh disebut juga paraplegia. Sebalikan bila area atas yang rusak maka kelumpuhan akan lebih luas. Kelumpuhan pada kaki dan tangan disebut dengan quadriplegia.

Inti Pusat “Otak Tua” Kita
Inti otak atau biasa disebut “otak tua”, inti otak dalam masih mempunyai fungsi yang sama seperti otak nenek moyang kita. Ia berada di pangkal otak, tempat tulang belakang bertemu dengan tengkorak. Bagian-bagiannya adalah:
Medulla. Berfungsi secara otomatis dan tidak sadar: membuat jantung berdetak, pernapasan, dan lain-lain.
Pons. Membantu koordinasi gerakan.
Thalamus. Mengumpulkan informasi sensorik yang  berhubungan  dengan  penglihatan,  pendengaran,sentuhan,dankecap.
Formasi Retikuler. Mempunyai fungsi yang esensial untuk rangsangan (seperti rangsangan untuk tidur,berjalan,danpersepsirasasakit)
Cerebellum (otak kecil). Berfungsi untuk pengetahuan dan ingatan non-verbal, persepsi mengenai waktu, dan mengatur gerakan.
Cerebellum juga mengatur gerakan dalam keadaan sadar, tetapi sangat mudah dilumpuhkan dengan pengaruh alkohol. Karena itulah kita “mabuk” ketika meminum minuman beralkohol.
Sistem otak tua pada dasarnya berfungsi untuk menjalankan fungsi dasar tubuh, dan tentunya dibutuhkan untuk semua binatang kompleks. Hanya saja pada reptil, otak tua adalah perkembangan otak terakhirnya.

SISTEM LIMBIK
        Otak memiliki pusat rasa senang pada beberapa area, termasuk beberapa di sistem limbik. Terdiri atas satu rangkaian struktur yang berbentuk seperti kue donat yang di dalamnya termasuk amigdala dan hippocampus ,sistem limbic membatasi bagian atas inti pusat. Sistem limbic terlibat dalam pemenuhan diri, belajar ,memori dan pengalaman menyenangkan. Struktur dari sistem limbic secara bersamaan mengontrol berbagai fungsi dasar terkait dengan emosi dan pemuasan diri ,seperti makan,agresi dan reproduksi. Cedera pada sistem limbic dapat menyebab kan perubahan yang signifikan dalam tingkah laku. Misalnya, cedera pada amig dala , yang terlibat dalam sensasi takut dan agresi,dapat mengubah binatang yang biasanya pasif dan jinak menjadi agesif. Sebaliknya binatang yang biasanya buas dan tidak dapat dikontrol dapat menjadi lemah dan penurut akibat cedera pada amigdala ini.
        Sitemlimbik dan  hippocampus memainkan peran p enting dalam belajar dan memori; suatu temuan yang didemonstrasikan kepada pasien epilepsi. Sistem limbic terlibat dalam beberapa fungsi penting, termasuk pemuasan diri, belajar ,memori dan pengalaman yang menyenangkan.Sistem limbic terkadang disebut sebagai “otak binatang” karena struktur dan fungsinya sangat mirip dengan mamalia lain. Untuk mengi dentifikasi bagian dari otak yang memberikan kemampuan yang rumit dan sangat mencirika manusia. Kita perlu beralih kestruktur serebral kotreks.

1. THALAMUS
Mengirimkan rangsangan masuk dari organ-organ inderake bagian dari otak yang sesuai dan menghubungkan bagian atas dan bawah pusat otak








2. HIPPOTHALAMUS
Hippothalamus itu kecil ,tetapi sangatlah penting dalam bagian dari otak. Hipothalamus terletak dibawah thalamus, di depan otak tengah. Hippothalamus akrab terlibat dengan motivasi dan emosi. Hippothalamus juga memainkan peran sebagai kunci dalam mengatur suhu tubuh ,tidur , aktivitas kelenjar endokrin dan melawan penyakit , mengatur kelenjar sekresi dari perut dan usus , mempertahankan irama dan kecepatan dari beberapa fungsi-fungsi tubuh seperti tekanan darah dan detak jantung.



2. BAGIAN SISTEM LIMBIK
Sistem limbic disusun oleh 3 bagian penting ,yaitu :
a. Amigdala
     Berperan dalam agresi dan emosi ,juga dalam pembentukan memori atau ingatan tentang peristiwa yang emosional.Tubuh akan bereaksi menggunakan amig dala sebagai pusat emosi lebih cepat daripada tubuh menyadari apa yang dilakukannya. Emosi yang ditangkap oleh amig dala akan dirasionalisasikan oleh salah satu komponen dari system limbic yang lain yang dinamakan korteks prefrontal. Ketika amig dala mengontrol emosi, korteks prefrontal mengendalikannya dalam proporsi seimbang. Mekanisme kerjanya, amig dala memproses emosi secara langsung atau melalui sistemlimbik yang lain yang sinyalnyadiberikanoleh amig dala. Untuk komponen emosi yang kerjanya dijalarkan kehipotalamus, maka yang menentukan komponen emosi apa yang akan timbul( senang atau kecewa, marah atau bahagia serta komponen lain ) ditentukan oleh amig dala.
b. Hippocampus
     Membawa elemen kognitif penting kepengolahan dari informasi yang berhubungan dengan emosi. Berperan dalam pembentukan ingatan atau memori baru. Hippocampus “mengikatbersama” pandangan atau penglihatan ,suara-suaradan makna dari kenangan yang tersimpan di berbagai bagian dari serebral korteks.
c. Cingulate Korteks
Bekerja denan Hippocampus untuk memprosesinformasikognitif yang berhubungandenganemosi

SEREBRAL KORTEKS: “OTAK BARU” KITA
         Dalam kemampuan untuk berpikir, mengevaluasi, dan membuat penilaian rumit, lokasi prinsip dari kemampuan-kemampuan ini, serta kemampuan yang lain adalah serebral korteks. Serebral korteks disebut sebagai “otak baru” karena evolusinya yang relatif baru terjadi. Bagian ini terdiri atas suatu massa lapisan yang terlipat-lipat, bergelombang, dan terlihat rumit.
       Korteks ini memiliki empat bagian utama yang disebut dengan lobus. Lobus frontal yang terletak pada bagian depan tengah korteks yang berperan dalam tiga fungsi: (1)aktivitas motorik volunter, (2)kemampuan berbicara, dan (3)elaborasi pikiran, lobus parietal terletak di belakang keduanya yang berperan utama untuk menerima dan memroses masukan sensorik, lobus temporal ditemukan pada bagian tengah yang lebih rendah dalam korteks (di samping kepala) yang awalnya menerima sensasi suara (auditori), dengan lobus occipital yang berada di belakang kepala, melaksanakan pemrosesan awal masukan penglihatan. Keempat set lobus ini secara fisik dipisahkan oleh cairan yang dalam yang disebut dengan sulci. Bagian-bagian terspesialisasi di dalam lobus yang terkait dengan fungsi dan area tubuh tertentu. Tiga area utama, yaitu: area motor, area sensorik, dan area asosiasi.

Area Motor pada Korteks
        Area motor ini di daerah belakang lobus frontalis tepat di depan sulkus sentralis dan di samping korteks somatosensorik yang bertanggung jawab atas pergerakan sadar. Area motor dari korteks memberikan suatu petunjuk bagi tingkat kompleksitas dan pentingnya kapabilitas motorik dari bagian tubuh tertentu. Korteks motorik tidak hanya mengontrol bagian tubuh yang berbeda, namun juga mengarahkan bagian tubuh ke postur yang lebih kompleks. Jika kerusakan korteks motorik di sisi kiri otak menyebabkan paralisis sisi kanan tubuh, dan demikian sebaliknya. Stimulasi area korteks motorik primer yang berbeda menghasilkan gerakan di bagian tubuh yang berbeda seperti homunkulus sensorik untuk korteks somatosensorik, homunkulus motorik yang menggambarkan lokasi dan jumlah relatif korteks motorik yang didedikasikan ke otot-otot tiap-tiap bagian tubuh terdistorsi. Tiga daerah motorik korteks yang lebih tinggi berperan dalam periode pengambilan keputusan volunter. Daerah-daerah yang lebih tinggi ini yang semuanya nembawahi korteks motorik primer mencakup daerah motorik suplementer, korteks pramotorik, dan korteks parietalis posterior.

Area Sensori pada Korteks
      Area sensorik dari korteks terdiri atas tiga bagian:satu bagian terutama terkait dengan sensasi,  tubuh(termasuk sentuhan dan tekanan), satu bagian terkait dengan penglihatan, dan bagian terakhir terkait dengan suara. Misalnya, area somatosensori di lobus parietal tepat di belakang sulkus proprioseptif (kesadaran terhadap posisi tubuh) yang memengaruhi lokasi spesifik yang terkait dengan kemampuan untuk memersepsi sentuhan dan tekanan pada bagian-bagian tubuh tertentu. Suatu area auditori yang berlokasi pada lobus temporal bertanggung jawab atas indra pendengaran.
      Jika area auditori ini distimulasi secara elektrik seseorang akan mendengar suara seperti klik atau gumaman, hal ini terlihat bahwa lokasi tertentu dalam area auditori ini merespon nada-nada tertentu. Area visual dalam korteks yang berlokasi di dalam lobus occipital merespon dengan cara yang sama terhadap stimulasi elektrik. Area visual ini mrmberikan contoh tentang bagaimana area dari otak terkait secara erat dengan area-area tubuh tertentu: Struktur spesifik dari mata terkait dengan bagian tertentu dari korteks lebih banyak area dari otak yang diberikan untuk bagian yang paling sensitif, yaitu retina.

Area Asosiasi pada Korteks

        Area asosiasi merupakan salah satu bagian utama dari cerebral korteks; lokasi di mana proses mental yang lebih tinggi terjadi, seperti berpikir, bahasa, memori, dan ucapan. Terdapat tiga daerah asosiasi: (1)korteks asosiasi prafrontal adalah bagian depan lobus frontalis tepat di depan dari korteks pramotorik peran yang dikaitkan bagian ini adalah perencanaan aktivitas volunter, pengambilan keputusan, kreativitas, dan sifat kepribadian, (2)korteks asosiasi parietal-temporal-oksipital terletak di pertemuan antara ketiga lobus yang menjadi asal namanya di daerah ini mengumpulkan dan mengintegrasikan sensasi somatik, pendengaran, dan penglihatan yang di proyeksikan dari ketiga lobus ini untuk pemrosesan yang lebih kompleks dan bagian ini juga berperan dalam jalur bahasa yang menghubungkan daerah Wernicke ke korteks penglihatan dan pendengaran, dan (3)korteks asosiasi limbik terletak terutama di bawah dan bagian dalam kedua lobus temporalis, daerah ini terutama berkaitan dengan motivasi dan emosi serta berperan besar dalam ingatan. Area asosiasi ini membentuk suatu bagian besar dari serebral korteks dan terdiri dari bagian-bagian yang tidak terlibat secara langsung, baik pada pemrosesan sensorik maupun mengarahkan pergerakan. Area asosiasi ini mengontrol fungsi eksekutif yang terkait dengan kemampuan merencanakan, menentukan tujuan, membuat penilaian dan mengontrol impuls.
         Cedera pada area asosiasi otak dapat menyebabkan aphasia, masalah dengan bahasa. Daerah Broca yang mengendalikan kemampuan berbicara, terletak di lobus frontalis kiri berdekatan dengan daerah motorik korteks yang mengontrol otot-otot artikulasi. Pada aphasia Broca, ucapan menjadi terbata-bata dan sering kali susunan katanya tidak teratur, serta seseorang sering kali sulit menemukan kata-kata yang tepat untuk digunakan. Sebaliknya Daerah Wernicke yang terletak di korteks kiri di permukaan antara lobus parietalis, temporalis, dan oksipitalis yang berkaitan dengan pemahaman bahasa lisan dan tulisan, aphasia Wernicke mengakibatkan kesulitan untuk memahami ucapan dan memproduksi bahasa. Gangguan ini dicirikan dengan ucapan yang terdengar fasih, namun tidak memiliki arti apa pun.Disleksia merupakan gangguan bahasa yang lain yang mengalami kesulitan belajar membaca karena kesalahan interpretasi kata-kata.

Neuroplasticity dan Otak
        Otak memiliki kemampuan untuk beralih fungsi pada lokasi yang berbeda setelah mengalami cedera pada suatu area tertentu atau setelah mengalami operasi. Namun, yang menenangkan adalah beberapa temuan tentang kekuatan regenerasi dari otak dan sistem saraf.
        Para ilmuan telah mempelajari pada beberapa tahun terakhir bahwa otak secara berkesinambungan mengorganisasi dirinya dalam suatu proses yang disebut juga dengan neuroplasticity. Neuroplasticity merupakan perubahan pada otak yang terjadi sepanjang rentang kehidupan terkait dengan penambahan neuron baru, koneksi baru antar neuron, dan pengorganisasian kembali area pemrosesan informasi. Meskipun selama bertahun-tahun paham konvensional yang dipegang bahwa tidak ada sel otak yang diciptakan setelah masa-masa anak, penelitian terbaru menemukan hal yang sebaliknya.
       Tida hanya interkoneksi antar neuron yang menjadi lebih kompleks sepanjang kehidupan, namun sekarang terlihat bahwa neuron-neuron baru juga terbentuk pada area otak tertentu pada masa dewasa yang merupakan suatu proses yang disebut dengan neurogenesis. Setiap hari, neuron baru tercipta, terutama pada araea otak yang terkait dengan proses belajar dan memori. Kemampuan neuron untuk memperbarui diri mereka pada masa dewasa memiliki implikasi penting bagi potensi penanganan gangguan sistem saraf. Misalnya, obat-obatan yang memicu pekembangan neuron baru boleh digunakan untuk mengatasi beberapa penyakit seperti Alzheimer, yang diakibatkan oleh neuron-neuron yang mati (Tsai, Tsai, & Shen, 2007; Eisch, et al., 2008; Waddell & Shors, 2008)
       Pengalaman-pengalaman spesifik dapat memodifikasi cara di mana informasi diproses. Misalnya, jika Anda beajar untuk membaca Braille, jumlah lapisan pada korteks Anda yang terkait dengan sensasi di ujung jari akan meluas. Demikian juga, jika Anda memainkan biola, area dalam otak yang menerima pesan dari jari Anda akan meningkat, namun hanya terhubung dengan jari-jari yang bergerak sepanjang senar biola tersebut (Kolb, Gobb, & Robinson, 2003; Schwartz & Begley, 2002).
Masa depan juga memberikan janji bagi orang-orang yang menderita tremor dan kehilangan kontrol motorik yang disebabkan oleh penyakit Parkinson, meskipun penelitian tentang hal ini masih mengundang kontroversi. Oleh karena penyakit Parkinson ini disebabkan oleh hilangnya sel-sel yang menstimulasi produksi dopamine di otak secara bertahap, banyak peneliti beralasan bahwa suatu prosedur yang akan meningkatkan suplai dopamine mungkin efektif. Mereka sepertinya berada pada jalur yang benar. Ketika calon sel-sel yang belum matang dari janin manusia yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi berbagai tipe sel terspesialisasi, tergantung pada lokasi penanaman mereka yang disuntikkan langsung ke otak penderita Parkinson, mereka akan mengambil alih dan menstimulasi produksi dopamine. Hasil awalnya sangat menjanjikan, dengan beberapa pasien yang memperlihatkan kemajuan yang signifikan (Korecka, Verhaagen, & Hol, 2007; Parish & Arenas, 2007; Newman & Bakay, 2008)
       Dengan demikian, penggunaan calon sel ini memang sangat menjanjikan. Ketika suatu calon sel membelah, masing-masing sel yang baru terbentuk memiliki potensi untuk berubah menjadi sel yang lebih terspesialisasi yang memiliki potensi untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Oleh karena banyak penyakit yang melumpuhkan, dari kanker hingga stroke, merupakan akibat kerusakan sel, potensi calon sel ini untuk merevolusi pengobatan  adalah sangat signifikan.
Meskipun demikian, karena sumber dari calon sel yang ditanam biasanya adalah janin yang digugurkan, maka penggunaannya menjadi kontroversial. Beberapa kritik telah berpendapat bahwa penggunaancalon sel dalam penelitian ataupun pengobatan seharusnya dilarang, sementara para pendukung hal ini berpendapat bahwa keuntungan potensial dari penelitian tersebut adalah sangat besar sehingga penelitian calon sel seharusnya tidak dilarang. Masalah ini telah dipolitisasi, dan pertanyaan tentang apakah dan bagaimana penelitian calon sel seharusnya diatur masih belum jelas (Rosen, 2005; Giacomini, Baylis, & Robert, 2007; Holden, 2007).
OTAK YANG TERBAGI : MENGEKSPLORASI DUA HEMISFER
KINERJA OTAK PASCA PEMUTUSAN SARAF
       Otak adalah organ tubuh yang paling vital dan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Jika manusia diibaratkan sebuah komputer, otak adalah prosesornya. Otak manusia terdiri lebih dari 100 miliar saraf yang masing-masing terkait dengan 10 ribu saraf lain. Otak adalah organ tubuh vital yang merupakan pusat pengendali sistem saraf pusat.
     Seperti yang telah dijelaskan di atas otak manusia terbelah dalam dua bagian. Kedua belahan otak bertanggung jawab silang, maksudnya belahan otak kanan bertanggung jawab terhadap tubuh bagian kiri dan sebaliknya. Hal ini berarti bila otak kanan seseorang lebih dominan, maka orang tersebut cenderung menjadi kidal atau aktif dengan bagian tubuh kiri. Kedua belahan otak sangat identik tapi berbeda fungsi. Masing-masing otak berperilaku berbeda.
      Antara otak kanan dan kiri dibatasi oleh celah longitudinal. Celah longitudinal disebut juga dengan celah great longitudinal atau celah longitudinal cerebral merupakan alur dalam yang memisahkan kedua belahan otak manusia. Ada keuntungan manusia memiliki otak yang terintegrasi. Dengan dua permukaan permukaan menjadi lebih luas, yang memungkinkan untuk pertumbuhan dan pendinginan. Dengan dengan dua belahan, otak menjadi memiliki fungsi masing-masing.
         Pada dasarnya otak manusia terbagi menjadi dua yaitu hemisfer kiri dan kanan. Kedua hemisfer kanan dan kiri dihubungkan oleh serabut padat yang disebut corpus collosum.  Dalam keadaan normal hemisfer tersebut berhubungan satu sama lain melalui serabut-serabut saraf. Orang yang menderita epilepsi parah menjalani pemutusan serabut-serabut saraf tersebut. Artinya mereka hidup dengan otak terbelah (pemisahan ini dilakukan untuk mencegah kejang karena hemisfer menyebar ke hemisfer lain).
        Tanpa korpus kalosum, hemisfer kiri hanya bisa bereaksi terhadap informasi yang datang dari sisikanan tubuh dan begitu pula hemisfer kanan hanya bisa berekasi terhadap informasi dati sisi kiri tubuh saja. Artinya, korpus kalosum memungkinkan setiap hemisfer untuk menerima informasi dari kedua sisi tubuh.
          Beberapa orang terpaksa memotong korpus kalosumnya sebagai pengobatan untuk serangan epilepsi. Biasanya epilepsi bisa diobati dengan obat akan tetapi untuk beberapa kasus dimana beberapaindividu gagal untuk merespon obat-obatan antipireptik. Jika serangan kekejangan pada pasien sangatkuat dan sangat sering yang dapat membahayakan nyawa pasien, maka dokter akan mencoba segala carauntuk menyelamatkannya. Di beberapa kasus, dokter terpaksa memotong korpus kalosum dengan harapan serangan epilepsi akan berkurang karena impuls saraf tidak dapat terus-menerus memantul antara hemisfer kiri dan kanan sehingga serangan hanya akan menyerang setengah bagian badan saja.
     Pasien split-brain memiliki korpus kallosum yang telah rusak atau dipotong. Salah satu pemotongan korpus kalosum terjadi sebagai pengobatan untuk serangan epilepsi. Mereka tetap memilikikemampuan intelektual, motivasi, kemampuan berjalan yang normal dan kegiatan- kegiatan yang lain yang menggunakan kedua bagian atau sisi tubuh. Akan tetapi mereka kurang mampu untuk meresponstimulus sensoris yang datang hanya dari salah satu sisi badan. Pasien split-brain dapat menggunakan kedua tangan untuk mengerjakan tugas yang familiar, seperti mengikat tali sepatu tapi tidak untuk tugas-tugas yang tidak terbiasa mereka lakukan sebelum menjalani operasi. Pasien split-brain juga dapat menggunakan tangan kanan dan kiri mereka secara bersamaan, seperti menggambar dengan tangan dan kiri pada saat yang bersamaan. Hal ini karena keduahemisfer seorang pasien split-braindapat memproses informasi secara terpisah sehingga para pasien dapatdengan mudah merencanakan dua tindakan berbeda secara bersamaan.
          Specialisasi dari Hemisfer : Dua otak atau satu ?
Otak terbagi dalam dua bagian yang sama persis. Sebagaimana kita memiliki dua tangan, dua kaki, dan dua paru-paru, kita memliki satu otak kanan dan satu otak kiri. Oleh karena cara syaraf dalam otak berhubungan dengan seluruh tubuh, belahan kanan dan kiri yang simetris ini disebut dengan hemistfer, mengontrol gerakan masuk dan menerima sensasi dari sisi tubuh yang berlawanan dengan lokasinya.
Perilaku tertentu lebih cenderung mencerminkan aktifitas dalam satu hemisfer dibandingkan hemisfer yang lain atau disebut juga dengan lateralisasi. Umumnya hemisfer kiri ini cenderung memproses informasi secara sekuen, satu hal pada satu saat hemsifer kanan memiliki kekuatan tersendiri, terutama pada area nonverbal seperti pemahaman hubungan special, mengenai pola dan gambar, music, ekspresi wajah.
      Perlu diingat bahwa perbedaan dalam spesialisasi antara kedua hemisfer tidaklah besa, dan tingkat serta awal dari lateralisasi beragam dari satu orang ke orang yang lain. Kedua hemisfer otak ini berfungsi secara tandem, merupakan suatu kesalahan untuk berfikir bahwa jenis informasi tertentu diproses hanya di hemisfer kanan atau kiri saja. Hemisfer ini bekerja saling bergantung satu sama lain dalam menginterprestasikan dan beraksi terhadap dunia.
      Sebagai tambahan, orang yang mengalami cedera pada sisi kiri otak dan kehilangan kapabilitas linguistic sering kali memperbaiki kemampuan untuk berbicara, sisi otak bagian kanan sering mengambil alih beberapa  fungsi dari bagian kiri, terutama pada anak – anak, kemampuan untuk perbaikanpun meningkat lebih singkat sejah cedera terjadi.
      Pada peneliti juga memiliki bukti tambahan bahwa terdapat banyak perbedaan nyata pada pola lateralisasi otak antara pria dan wanita serta anggota kultur yang berbeda sebagaimana yang akan kita lihat selanjutnya.
Menjelajahi keragaman perbedaan manusia dan otak
         Interaksi antara biologi dan lingkungan ketia kita mempertimbangkan bukti yang menyebutkan   bahwa bahkan pada struktur dan fungsi otak terdapat perbedaan jenis kelamin dan cultural.
Arti dari perbedaan jenis kelamin seperti ini sebenarnya tidak terlalu nyata. Perhatikan salah satu kemungkinan yang terkait dengan perbedaan pada ukuran proporsional corpus callosum. Oleh karena itu perbedaan fisik pada otak merupakan suatu refleksi dari pengaruh sosial dan lingkungan dan bukan penyebab perilaku pada pria dan wanita.
        Otak yang terbagi : Mengeksplorasi kedua Hemisfer dalam suatu prosedur eksperimental, pasien yang ditutup matanya menyentuh sebuah objek dengan tangan kanan mereka dan diminta untuk menyebutkan benda apakah itu. Oleh karena sisi kanan tubuh berkorespondensi dengan sisi kiri tubuh yang berorientasi pada bahasa, pasien otak terbelah dapat menyebutkan benda pakah itu.
Ketika penutup matanya dibuka para pasien dapat mengidentifikasi objek  yang telah mereka sentuh sebelumnya. Informasi dapat diperlajari dan diingat dengan menggunakan hanya sisi kanan otak.
      Hemisfer otak (a) Corpus Callosum menghubungkan hemisfer cerebral otak sebagaimana yang diperlihatkan dalam bahagian yang terbelah ini (b) seorang pasien yang melakukan bedah otak diuji dengan menyentuh objek di balik suatu layar.
      Jelas dari eksperiment seperti ini bahwa hemisfer kanan dan kiri otak memiliki spesialisasi masing – masing  dalam menghadapi jenis informal tertentu. Penting untuk menyadari bahwa kedua hemisfer dapat memahami, mengetahui, dan menyadari keberadaan dunia, melalui cara – cara yang berbeda. Kedua hemisfer tersebut harus dipandang sebagai sesuatu yang berbeda dalam hal efisiensi di mana mereka memproses jenis informasi tertentu dan bukan sebagai dua otak yang sepenuhnya berbeda.
        Ketika Tammay DeMichael terlibat dalam suatu kecelakaan mobil mengerikan yang mematahkan lehernya dan menghancurkan sumsum tulang belakangnya para ahli mengatakan bahwa ia akan menjadi lumpuh sepanjang hidupnya, tidak dapat bergerak dari leher ke bwah.
        Kunci dari kesembuhan De Michael yang luar biasa adalah biofeedback. Biofeedback adalah suatu prosedur dimana seseorang belajar untuk mengontrol proses – proses fisiologi internal, seperti tekanan darah, jantung, dan tingkat respirasi, temperature kulit, keringat dan konstriksi otot tertentu melalui pikiran sadar.
       Pada biofeedback, seseorang dihubungkan dengan peralatan elektronik yang memberikan umpan balik berkelanjutan terkait dengan respon fisiologi terhadap pertanyaan – pertanyaan. Misalnya seseorang yang tertarik untuk mengontrol sakit kepala menggunakan bifeeback mungkin memiliki sensor elektronik yang diletakkan pada otot tertentu dikepalanya dan belajar untuk mengontrol konstriksi dan relaksasi dari otot- oto tersebut.



DAFTAR PUSTAKA

Sarafino, E. P.2011. Health Psychology :Biopsychosocial Interactions. 7th ed. New York : John Wiley & Sons, Inc.
Feldman,R.S.(2012). Pengantarpsikologi: understanding psychology. Jakarta : Penerbit Salemba Humanika.
Lahey,B.B.(2012).Psychology an introduction 11thed.NewYork:McGraw-Hill International Edition.
Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta. EGC
Guyton, AC. Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta. EGC
Japardi, Dr. Iskandar.2002. penyakit Alzheimer
Repository.usu.ac.id/handle/123456789/1996

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates